teknokeun.com – Cara menghitung cicilan motor – Membeli motor dengan cara kredit memang praktis, tapi menghitung cicilannya bisa jadi membingungkan. Anda tidak ingin terjebak dalam cicilan yang membebani keuangan, kan? Nah, artikel ini akan memandu Anda untuk menghitung cicilan motor dengan mudah dan tepat, sehingga Anda bisa memilih motor impian tanpa khawatir.
Kami akan membahas cara menghitung cicilan motor, faktor-faktor yang memengaruhi besarannya, rumus yang bisa Anda gunakan, dan tips untuk menghitung cicilan yang efektif. Simak terus, ya!
Cara Menghitung Cicilan Motor
Membeli motor dengan cara kredit atau cicilan memang menawarkan kemudahan, terutama bagi yang ingin memiliki motor namun terkendala dana. Namun, sebelum memutuskan untuk membeli motor dengan cara cicilan, penting untuk mengetahui bagaimana cara menghitung cicilan motor yang akan Anda tanggung. Dengan begitu, Anda bisa merencanakan keuangan dengan lebih baik dan menghindari jebakan cicilan yang memberatkan.
Pengertian Cicilan Motor
Cicilan motor adalah pembayaran sejumlah uang secara berkala yang dilakukan oleh pembeli motor kepada pihak pembiayaan, hingga lunas sesuai dengan tenor yang disepakati. Tenor sendiri merupakan jangka waktu pembayaran cicilan, biasanya dihitung dalam bulan.
Sistem kerja cicilan motor biasanya seperti ini: pembeli motor akan membayar uang muka (DP) terlebih dahulu, kemudian melunasi sisa harga motor dengan cara mencicil setiap bulannya. Besaran cicilan akan ditentukan oleh beberapa faktor, seperti:
- Harga motor
- Besarnya DP
- Tenor cicilan
- Suku bunga
Contoh Perhitungan Cicilan Motor, Cara menghitung cicilan motor
Misalnya, Anda ingin membeli motor dengan harga Rp 20.000.000. Anda ingin membayar DP sebesar Rp 5.000.000, dan memilih tenor cicilan selama 3 tahun (36 bulan). Suku bunga yang diterapkan oleh pihak pembiayaan adalah 1% per bulan. Berikut langkah-langkah menghitung cicilan motor:
- Hitung sisa harga motor: Harga motor – DP = Rp 20.000.000 – Rp 5.000.000 = Rp 15.000.000
- Hitung bunga total: Sisa harga motor x suku bunga x tenor = Rp 15.000.000 x 1% x 36 bulan = Rp 5.400.000
- Hitung total yang harus dibayar: Sisa harga motor + bunga total = Rp 15.000.000 + Rp 5.400.000 = Rp 20.400.000
- Hitung cicilan bulanan: Total yang harus dibayar / tenor = Rp 20.400.000 / 36 bulan = Rp 566.667
Jadi, cicilan motor yang harus Anda bayarkan setiap bulannya adalah Rp 566.667 selama 36 bulan.
Tabel Contoh Perhitungan Cicilan Motor
Tenor (bulan) | DP (Rp) | Cicilan (Rp) |
---|---|---|
12 | 5.000.000 | 1.666.667 |
24 | 5.000.000 | 916.667 |
36 | 5.000.000 | 566.667 |
Tabel di atas menunjukkan contoh perhitungan cicilan motor dengan berbagai tenor dan DP. Semakin panjang tenor, maka cicilan bulanan akan semakin kecil, namun total bunga yang dibayarkan akan semakin besar. Sebaliknya, semakin pendek tenor, maka cicilan bulanan akan semakin besar, namun total bunga yang dibayarkan akan semakin kecil.
Sebagai contoh, pada tabel di atas, dengan DP Rp 5.000.000, cicilan bulanan untuk tenor 12 bulan adalah Rp 1.666.667, sedangkan untuk tenor 36 bulan adalah Rp 566.667. Namun, total bunga yang dibayarkan untuk tenor 12 bulan akan lebih besar dibandingkan dengan tenor 36 bulan.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Cicilan Motor
Memutuskan untuk membeli motor secara kredit? Tentu saja, kamu perlu mempertimbangkan cicilan yang akan kamu bayarkan setiap bulannya. Cicilan motor tidak selalu sama, lho. Ada beberapa faktor yang bisa memengaruhi besarnya cicilan motor yang harus kamu bayarkan. Yuk, simak penjelasannya!
Harga Motor
Semakin mahal harga motor, semakin besar pula cicilan yang harus kamu bayarkan. Ini karena besarnya cicilan biasanya dihitung berdasarkan persentase dari harga motor. Contohnya, jika kamu membeli motor seharga Rp 20 juta dengan cicilan 10% per bulan, maka cicilan bulananmu akan mencapai Rp 2 juta.
Suku Bunga
Suku bunga merupakan persentase dari jumlah pinjaman yang harus kamu bayarkan kepada lembaga pembiayaan. Semakin tinggi suku bunga, semakin besar pula cicilan yang harus kamu bayarkan. Suku bunga biasanya dihitung berdasarkan tenor, yaitu jangka waktu cicilan. Semakin lama tenor cicilan, biasanya suku bunganya semakin tinggi.
Tenor Cicilan
Tenor cicilan adalah jangka waktu yang kamu tentukan untuk melunasi pinjaman motor. Semakin panjang tenor cicilan, semakin kecil cicilan bulanan yang harus kamu bayarkan. Namun, total bunga yang harus kamu bayarkan akan lebih besar. Sebaliknya, semakin pendek tenor cicilan, semakin besar cicilan bulanan yang harus kamu bayarkan, namun total bunga yang harus kamu bayarkan akan lebih kecil.
Down Payment (DP)
DP atau uang muka adalah jumlah uang yang kamu bayarkan di awal saat membeli motor. Semakin besar DP yang kamu bayarkan, semakin kecil cicilan bulanan yang harus kamu bayarkan. DP biasanya berkisar antara 10% hingga 50% dari harga motor.
Rumus Menghitung Cicilan Motor
Menghitung cicilan motor adalah langkah penting sebelum memutuskan untuk membeli motor secara kredit. Dengan mengetahui besarnya cicilan, Anda dapat merencanakan keuangan dengan lebih baik dan memastikan kemampuan Anda untuk membayarnya setiap bulan. Rumus menghitung cicilan motor akan membantu Anda dalam menentukan berapa biaya yang harus Anda keluarkan setiap bulan.
Rumus Menghitung Cicilan Motor
Rumus umum untuk menghitung cicilan motor adalah sebagai berikut:
Cicilan = (Total Harga Motor – Uang Muka) x (Suku Bunga/12) x (1 + (Suku Bunga/12))^Jumlah Bulan / ((1 + (Suku Bunga/12))^Jumlah Bulan – 1)
Rumus ini melibatkan beberapa variabel yang perlu Anda ketahui:
- Total Harga Motor: Harga motor yang ingin Anda beli.
- Uang Muka: Jumlah uang yang Anda bayarkan di awal pembelian.
- Suku Bunga: Persentase bunga yang ditetapkan oleh lembaga pembiayaan.
- Jumlah Bulan: Lama waktu pembayaran cicilan.
Contoh Perhitungan Cicilan Motor, Cara menghitung cicilan motor
Misalnya, Anda ingin membeli motor dengan harga Rp 20.000.000 dan Anda membayar uang muka sebesar Rp 5.000.000. Lembaga pembiayaan menawarkan suku bunga 1% per bulan dan jangka waktu pembayaran selama 36 bulan. Berikut cara menghitung cicilannya:
- Total Harga Motor = Rp 20.000.000
- Uang Muka = Rp 5.000.000
- Suku Bunga = 1% per bulan
- Jumlah Bulan = 36 bulan
Maka, cicilan bulanan Anda adalah:
Cicilan = (Rp 20.000.000 – Rp 5.000.000) x (1%/12) x (1 + (1%/12))^36 / ((1 + (1%/12))^36 – 1) = Rp 485.454
Jadi, Anda akan membayar cicilan sebesar Rp 485.454 setiap bulan selama 36 bulan.
Tips Menghitung Cicilan Motor yang Efektif
Membeli motor secara kredit memang praktis, tapi kamu perlu cermat dalam menghitung cicilan agar tidak membebani keuangan. Berikut beberapa tips menghitung cicilan motor yang efektif:
Perkirakan Kemampuan Finansial
Sebelum membeli motor, penting untuk memperkirakan kemampuan finansialmu. Hitung penghasilan bulanan dan pengeluaran tetap, seperti biaya makan, transportasi, dan cicilan lainnya. Pastikan kamu punya sisa penghasilan untuk membayar cicilan motor tanpa mengganggu kebutuhan pokok.
Pilih Tenor Cicilan yang Sesuai
Tenor cicilan adalah jangka waktu pembayaran cicilan. Tenor yang lebih pendek berarti kamu membayar cicilan lebih banyak setiap bulan, tapi total bunga yang dibayarkan lebih rendah. Sebaliknya, tenor yang lebih panjang berarti kamu membayar cicilan lebih sedikit setiap bulan, tapi total bunga yang dibayarkan lebih tinggi.
- Pilih tenor yang sesuai dengan kemampuan finansialmu dan jangka waktu yang kamu inginkan untuk melunasi cicilan.
- Pertimbangkan juga jumlah cicilan bulanan yang kamu mampu bayarkan tanpa membebani keuangan.
Pertimbangkan Biaya Tambahan
Selain cicilan pokok, ada biaya tambahan yang perlu kamu perhatikan, seperti:
- Asuransi: Asuransi merupakan biaya yang penting untuk melindungi motor dari risiko kerusakan atau kehilangan.
- Biaya administrasi: Biaya administrasi merupakan biaya yang dibebankan oleh leasing untuk memproses pengajuan kredit.
Hitung biaya tambahan ini dalam perencanaan keuanganmu agar tidak kaget saat pembayaran cicilan.
Gunakan Kalkulator Cicilan Online
Banyak situs web yang menyediakan kalkulator cicilan online. Kalkulator ini membantu kamu menghitung cicilan motor secara akurat dengan memasukkan data seperti harga motor, tenor, dan bunga.
Contohnya, jika kamu ingin membeli motor seharga Rp 20 juta dengan tenor 3 tahun (36 bulan) dan bunga 1% per bulan, maka cicilan bulanannya adalah Rp 638.000.
Cicilan bulanan = (Harga motor + Total bunga) / Tenor
Dengan menggunakan kalkulator cicilan online, kamu dapat membandingkan cicilan dari berbagai leasing dan memilih yang paling sesuai dengan kemampuan finansialmu.
Contoh Perhitungan Cicilan Motor
Setelah membahas berbagai faktor yang memengaruhi cicilan motor, mari kita bahas contoh perhitungannya agar lebih mudah dipahami. Contoh ini akan membantu Anda membandingkan cicilan dari berbagai merk dan tipe motor, serta berbagai lembaga pembiayaan.
Perbandingan Cicilan Berdasarkan Merk dan Tipe
Sebagai ilustrasi, berikut adalah perbandingan cicilan motor dari berbagai merk dan tipe. Perhitungan ini menggunakan asumsi tenor 3 tahun dan uang muka 20%.
Merk dan Tipe Motor | Harga OTR | Cicilan Per Bulan |
---|---|---|
Honda BeAT | Rp 18.000.000 | Rp 600.000 |
Yamaha NMAX | Rp 30.000.000 | Rp 1.000.000 |
Suzuki Satria FU | Rp 22.000.000 | Rp 733.000 |
Perhatikan bahwa angka-angka di atas hanya contoh dan dapat berbeda tergantung pada kebijakan masing-masing dealer dan lembaga pembiayaan.
Perbandingan Cicilan Berdasarkan Lembaga Pembiayaan
Selain merk dan tipe motor, cicilan juga dapat berbeda tergantung pada lembaga pembiayaan yang Anda pilih. Berikut adalah contoh perbandingan cicilan dari beberapa lembaga pembiayaan terkemuka, dengan asumsi motor yang sama (Honda BeAT) dan tenor 3 tahun.
Lembaga Pembiayaan | Uang Muka | Cicilan Per Bulan |
---|---|---|
Adira Finance | Rp 3.600.000 | Rp 550.000 |
Mandiri Tunas Finance | Rp 3.600.000 | Rp 570.000 |
BCA Finance | Rp 3.600.000 | Rp 580.000 |
Perbedaan cicilan di atas disebabkan oleh beberapa faktor, seperti suku bunga, biaya administrasi, dan asuransi yang diterapkan oleh masing-masing lembaga pembiayaan.
Contoh Ilustrasi Perhitungan Cicilan Motor
Berikut adalah contoh ilustrasi perhitungan cicilan motor dengan berbagai skenario. Mari kita asumsikan Anda ingin membeli motor Honda BeAT dengan harga OTR Rp 18.000.000.
Skenario 1: Tenor 3 Tahun, Uang Muka 20%
Uang muka = 20% x Rp 18.000.000 = Rp 3.600.000
Total pinjaman = Rp 18.000.000 – Rp 3.600.000 = Rp 14.400.000
Asumsi suku bunga = 5% per tahun
Cicilan per bulan = (Total pinjaman x Suku bunga x Tenor) / (12 x Tenor)
Cicilan per bulan = (Rp 14.400.000 x 5% x 3) / (12 x 3)
Cicilan per bulan = Rp 500.000
Skenario 2: Tenor 4 Tahun, Uang Muka 10%
Uang muka = 10% x Rp 18.000.000 = Rp 1.800.000
Total pinjaman = Rp 18.000.000 – Rp 1.800.000 = Rp 16.200.000
Asumsi suku bunga = 6% per tahun
Cicilan per bulan = (Total pinjaman x Suku bunga x Tenor) / (12 x Tenor)
Cicilan per bulan = (Rp 16.200.000 x 6% x 4) / (12 x 4)
Cicilan per bulan = Rp 405.000
Contoh di atas menunjukkan bahwa cicilan motor dapat berbeda tergantung pada tenor, uang muka, dan suku bunga yang Anda pilih.
Kesimpulan
Dengan memahami cara menghitung cicilan motor, Anda dapat merencanakan pembelian motor dengan lebih matang. Pilih tenor dan DP yang sesuai dengan kemampuan finansial Anda, pertimbangkan biaya tambahan, dan jangan lupa untuk membandingkan penawaran dari berbagai lembaga pembiayaan. Selamat membeli motor impian Anda!
FAQ Lengkap: Cara Menghitung Cicilan Motor
Apakah ada biaya tambahan selain cicilan motor?
Ya, biasanya ada biaya tambahan seperti biaya administrasi, asuransi, dan biaya provisi.
Bagaimana cara menghitung cicilan motor jika saya ingin membayar lebih cepat?
Anda bisa melakukan pembayaran cicilan lebih dari jumlah yang tertera di kontrak. Hubungi lembaga pembiayaan untuk informasi lebih lanjut.
Bagaimana jika saya ingin mengubah tenor cicilan setelah motor saya dibeli?
Anda bisa mengajukan permohonan perubahan tenor kepada lembaga pembiayaan. Namun, ada syarat dan ketentuan yang berlaku.