Cara Menghitung Harga Jual Kue

teknokeun.com – Cara menghitung harga jual kue – Membuat kue lezat memang menyenangkan, tapi bagaimana dengan menjualnya? Agar bisnis kue Anda sukses, Anda perlu menetapkan harga jual yang tepat. Bukan sekadar asal-asalan, menghitung harga jual kue membutuhkan pertimbangan matang. Artikel ini akan memandu Anda memahami setiap komponen penting, dari biaya produksi hingga strategi penetapan harga, untuk menentukan harga jual yang ideal bagi kue-kue Anda.

Siap-siap untuk menjelajahi dunia perhitungan harga jual kue yang menarik dan membuka peluang profitabilitas yang lebih tinggi! Mari kita mulai dengan memahami komponen-komponen utama yang membentuk harga jual kue.

Cara Menghitung Harga Jual Kue
Cara Menghitung Harga Jual Kue

Memahami Biaya Produksi

Sebelum menentukan harga jual kue, penting untuk memahami biaya produksi yang terlibat. Biaya produksi merupakan pengeluaran yang dikeluarkan untuk membuat kue, yang terdiri dari beberapa komponen utama.

Komponen Biaya Produksi

Komponen biaya produksi kue terdiri dari tiga hal utama, yaitu:

  • Bahan Baku: Ini adalah komponen terbesar dari biaya produksi. Bahan baku meliputi tepung, gula, telur, mentega, susu, dan bahan lainnya yang digunakan dalam resep. Biaya bahan baku dapat bervariasi tergantung pada kualitas, jenis, dan jumlah bahan yang digunakan.
  • Tenaga Kerja: Ini adalah biaya yang dikeluarkan untuk menggaji pekerja yang terlibat dalam proses pembuatan kue, mulai dari persiapan bahan hingga pengemasan. Biaya tenaga kerja dapat dihitung berdasarkan jam kerja atau jumlah pekerja yang terlibat.
  • Overhead: Ini adalah biaya operasional yang tidak langsung terkait dengan pembuatan kue, tetapi diperlukan untuk menjalankan bisnis. Overhead meliputi biaya sewa, listrik, air, gas, telepon, dan biaya administrasi lainnya.

Contoh Perhitungan Biaya Produksi

Sebagai contoh, kita akan menghitung biaya produksi untuk kue sederhana seperti kue bolu.

  • Bahan Baku:
    • Tepung terigu: 250 gram x Rp 5.000/kg = Rp 1.250
    • Gula pasir: 150 gram x Rp 12.000/kg = Rp 1.800
    • Telur ayam: 3 butir x Rp 2.500/butir = Rp 7.500
    • Mentega: 100 gram x Rp 50.000/kg = Rp 5.000
    • Susu bubuk: 20 gram x Rp 30.000/kg = Rp 600
    • Total biaya bahan baku: Rp 16.150
  • Tenaga Kerja:
    • Asumsi waktu pembuatan 1 kue: 30 menit
    • Upah pekerja: Rp 20.000/jam
    • Biaya tenaga kerja: (30 menit/60 menit/jam) x Rp 20.000/jam = Rp 10.000
  • Overhead:
    • Asumsi biaya overhead per kue: Rp 5.000
  • Total Biaya Produksi: Rp 16.150 (bahan baku) + Rp 10.000 (tenaga kerja) + Rp 5.000 (overhead) = Rp 31.150

Rincian Biaya Produksi untuk Berbagai Jenis Kue

Jenis Kue Bahan Baku (Rp) Tenaga Kerja (Rp) Overhead (Rp) Total Biaya Produksi (Rp)
Kue Bolu 16.150 10.000 5.000 31.150
Kue Tart 25.000 15.000 7.000 47.000
Kue Lapis 20.000 12.000 6.000 38.000
Kue Sus 18.000 11.000 5.500 34.500
Kue Brownies 15.000 9.000 4.500 28.500
Baca Juga  Cara Menarik Kembali Saldo Dana Yang Salah Kirim

Menentukan Harga Pokok Penjualan (HPP): Cara Menghitung Harga Jual Kue

Setelah mengetahui biaya tetap dan biaya variabel, langkah selanjutnya adalah menentukan Harga Pokok Penjualan (HPP). HPP merupakan biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi satu unit kue. HPP ini akan menjadi dasar dalam menentukan harga jual kue.

Menghitung HPP Kue

Menghitung HPP kue dilakukan dengan menjumlahkan semua biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi satu unit kue. Biaya-biaya tersebut meliputi:

  • Biaya bahan baku: Biaya ini merupakan biaya utama dalam produksi kue. Biaya bahan baku meliputi harga tepung, gula, telur, mentega, dan bahan-bahan lainnya yang digunakan dalam resep kue.
  • Biaya kemasan: Biaya ini mencakup biaya pembelian kotak kue, plastik pembungkus, pita, dan aksesoris lainnya yang digunakan untuk mengemas kue.
  • Biaya tenaga kerja: Biaya ini mencakup upah pekerja yang terlibat dalam proses produksi kue, mulai dari tahap pembuatan adonan hingga pengemasan.
  • Biaya overhead: Biaya overhead meliputi biaya listrik, gas, air, sewa tempat produksi, dan biaya-biaya lain yang terkait dengan proses produksi kue.

Contoh Perhitungan HPP

Berikut adalah contoh perhitungan HPP untuk kue bolu dengan resep berikut:

Resep Kue Bolu:

  • Tepung terigu: 250 gram (Rp 5.000)
  • Gula pasir: 200 gram (Rp 3.000)
  • Telur ayam: 4 butir (Rp 6.000)
  • Mentega: 100 gram (Rp 10.000)
  • Susu bubuk: 2 sendok makan (Rp 1.000)
  • Vanili: 1 sendok teh (Rp 500)

Biaya kemasan: Rp 2.000

Biaya tenaga kerja: Rp 5.000

Biaya overhead: Rp 3.000

Berdasarkan data tersebut, HPP untuk kue bolu adalah:

HPP = Biaya bahan baku + Biaya kemasan + Biaya tenaga kerja + Biaya overhead

HPP = (Rp 5.000 + Rp 3.000 + Rp 6.000 + Rp 10.000 + Rp 1.000 + Rp 500) + Rp 2.000 + Rp 5.000 + Rp 3.000

HPP = Rp 35.500

Tabel HPP untuk Berbagai Jenis Kue

Jenis Kue Ukuran HPP
Kue Bolu Kecil Rp 20.000
Kue Tart Sedang Rp 50.000
Kue Brownies Besar Rp 80.000

Menentukan Margin Keuntungan

Setelah menghitung biaya produksi dan biaya operasional, langkah selanjutnya adalah menentukan margin keuntungan yang ingin Anda capai. Margin keuntungan adalah selisih antara harga jual dan total biaya produksi, di mana selisih ini dinyatakan dalam persentase.

Pentingnya Margin Keuntungan

Margin keuntungan sangat penting dalam penetapan harga jual kue karena menentukan tingkat profitabilitas bisnis Anda. Semakin tinggi margin keuntungan, semakin banyak keuntungan yang Anda peroleh dari setiap kue yang terjual. Margin keuntungan juga dapat membantu Anda dalam menentukan strategi harga yang kompetitif dan menguntungkan.

Contoh Perhitungan Margin Keuntungan

Misalnya, jika total biaya produksi kue Anda adalah Rp 10.000 dan Anda ingin mendapatkan margin keuntungan 20%, maka harga jual kue Anda haruslah Rp 12.000. Perhitungannya adalah sebagai berikut:

Harga jual = Total biaya produksi + (Margin keuntungan x Total biaya produksi)

Harga jual = Rp 10.000 + (20% x Rp 10.000)

Harga jual = Rp 10.000 + Rp 2.000

Harga jual = Rp 12.000

Faktor-faktor yang Memengaruhi Margin Keuntungan, Cara menghitung harga jual kue

  • Persaingan: Tingkat persaingan di pasar dapat memengaruhi margin keuntungan yang Anda tetapkan. Jika persaingan tinggi, Anda mungkin perlu menetapkan margin keuntungan yang lebih rendah untuk tetap kompetitif. Sebaliknya, jika persaingan rendah, Anda dapat menetapkan margin keuntungan yang lebih tinggi.
  • Biaya Operasional: Biaya operasional, seperti biaya sewa, gaji karyawan, dan biaya utilitas, juga dapat memengaruhi margin keuntungan. Semakin tinggi biaya operasional, semakin rendah margin keuntungan yang dapat Anda capai.
  • Permintaan Pasar: Permintaan pasar terhadap kue Anda juga dapat memengaruhi margin keuntungan. Jika permintaan tinggi, Anda dapat menetapkan margin keuntungan yang lebih tinggi. Sebaliknya, jika permintaan rendah, Anda mungkin perlu menetapkan margin keuntungan yang lebih rendah untuk menarik pelanggan.
  • Kualitas Bahan Baku: Kualitas bahan baku yang digunakan dalam pembuatan kue juga dapat memengaruhi margin keuntungan. Bahan baku berkualitas tinggi biasanya lebih mahal, sehingga dapat mengurangi margin keuntungan. Namun, bahan baku berkualitas tinggi juga dapat meningkatkan kualitas kue dan citra merek Anda, yang pada akhirnya dapat meningkatkan penjualan dan profitabilitas.
Baca Juga  Cara Menghitung Bb Kering

Menentukan Harga Jual

Setelah menghitung HPP (Harga Pokok Penjualan), langkah selanjutnya adalah menentukan harga jual kue. Menentukan harga jual yang tepat merupakan faktor penting dalam menentukan profitabilitas usaha kue. Harga jual yang terlalu rendah dapat menyebabkan kerugian, sedangkan harga jual yang terlalu tinggi dapat membuat kue kurang diminati. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat Anda ikuti untuk menentukan harga jual kue.

Menghitung Harga Jual dengan Margin Keuntungan

Salah satu metode yang umum digunakan untuk menentukan harga jual adalah dengan menggunakan margin keuntungan. Margin keuntungan adalah persentase keuntungan yang ingin Anda peroleh dari setiap kue yang terjual. Rumus untuk menghitung harga jual dengan menggunakan margin keuntungan adalah sebagai berikut:

Harga Jual = HPP / (1 – Margin Keuntungan)

Contoh: Misalkan Anda ingin membuat kue cokelat dengan HPP sebesar Rp 20.000 dan margin keuntungan yang Anda inginkan adalah 20%. Maka, harga jual kue cokelat tersebut adalah:

Harga Jual = Rp 20.000 / (1 – 20%) = Rp 25.000

Dengan demikian, Anda harus menjual kue cokelat tersebut seharga Rp 25.000 untuk mendapatkan keuntungan 20%.

Contoh Perhitungan Harga Jual

Berikut adalah contoh perhitungan harga jual untuk kue bolu dengan resep dan margin keuntungan yang telah ditentukan.

Resep Kue Bolu

  • Telur: 4 butir (Rp 5.000)
  • Gula pasir: 150 gram (Rp 3.000)
  • Tepung terigu: 200 gram (Rp 2.000)
  • Mentega: 100 gram (Rp 10.000)
  • Susu bubuk: 2 sendok makan (Rp 1.000)
  • Vanili: 1 sendok teh (Rp 500)

Total biaya bahan baku: Rp 21.500

Biaya operasional (listrik, gas, dll): Rp 5.000

HPP = Biaya bahan baku + Biaya operasional = Rp 21.500 + Rp 5.000 = Rp 26.500

Margin keuntungan yang diinginkan: 30%

Harga jual = HPP / (1 – Margin Keuntungan) = Rp 26.500 / (1 – 30%) = Rp 37.857

Jadi, harga jual kue bolu tersebut adalah Rp 37.857.

Tabel Harga Jual Berbagai Jenis Kue

Berikut adalah tabel yang menunjukkan harga jual untuk 5 jenis kue dengan berbagai ukuran dan tingkat kesulitan.

Jenis Kue Ukuran Tingkat Kesulitan HPP Margin Keuntungan Harga Jual
Kue Bolu Kecil Mudah Rp 20.000 25% Rp 26.667
Kue Tart Sedang Sedang Rp 40.000 30% Rp 57.143
Kue Lapis Besar Sulit Rp 60.000 35% Rp 92.308
Kue Brownies Kecil Mudah Rp 15.000 20% Rp 18.750
Kue Sus Sedang Sedang Rp 30.000 25% Rp 40.000
Baca Juga  Cara Menghitung Berat Jenis Aspal

Tabel ini hanya contoh dan dapat disesuaikan dengan resep, biaya operasional, dan margin keuntungan yang Anda inginkan. Anda dapat menggunakan tabel ini sebagai referensi untuk menentukan harga jual kue Anda.

Strategi Penetapan Harga

Setelah mengetahui biaya produksi dan target profit, langkah selanjutnya adalah menentukan strategi penetapan harga jual kue. Strategi ini menentukan bagaimana harga kue Anda diposisikan di pasar, apakah dengan harga rendah, menengah, atau premium. Ada beberapa strategi penetapan harga yang dapat Anda terapkan, masing-masing dengan kelebihan dan kekurangannya.

Harga Cost-Plus

Strategi ini merupakan strategi paling dasar dan mudah diterapkan. Harga jual kue dihitung dengan menjumlahkan biaya produksi dan profit margin yang diinginkan. Misalnya, jika biaya produksi kue adalah Rp10.000 dan Anda ingin mendapatkan profit margin 20%, maka harga jual kue adalah Rp12.000 (Rp10.000 + 20% x Rp10.000).

Strategi ini cocok untuk bisnis baru yang ingin memastikan profitabilitas, tetapi kurang fleksibel dalam merespon perubahan pasar.

Harga Kompetitif

Strategi ini melibatkan perbandingan harga jual kue Anda dengan kue sejenis di pasaran. Anda dapat menetapkan harga yang lebih rendah, sama, atau lebih tinggi dari pesaing. Misalnya, jika kue sejenis di pasaran dijual dengan harga Rp15.000, Anda dapat menetapkan harga Rp13.000 untuk menarik pelanggan dengan harga yang lebih rendah, atau Rp17.000 jika Anda yakin kue Anda memiliki kualitas yang lebih baik.

Strategi ini membantu Anda bersaing di pasar, tetapi bisa berisiko jika harga jual terlalu rendah dan profitabilitas terganggu, atau terlalu tinggi dan tidak menarik pelanggan.

Harga Premium

Strategi ini melibatkan penetapan harga jual yang lebih tinggi dari kompetitor, dengan fokus pada kualitas, keunikan, dan nilai tambah yang ditawarkan. Misalnya, jika Anda menggunakan bahan baku premium dan memiliki keahlian dalam membuat kue dengan desain yang unik, Anda dapat menetapkan harga jual yang lebih tinggi.

Strategi ini memberikan profit margin yang lebih tinggi, tetapi membutuhkan strategi pemasaran yang kuat untuk meyakinkan pelanggan tentang nilai tambah yang ditawarkan.

Akhir Kata

Menentukan harga jual kue bukan hanya soal angka, tapi juga tentang strategi dan visi bisnis Anda. Dengan memahami biaya produksi, margin keuntungan, dan strategi penetapan harga yang tepat, Anda dapat memaksimalkan profitabilitas dan membangun bisnis kue yang sukses. Ingatlah, harga jual yang ideal adalah harga yang menguntungkan Anda, memuaskan pelanggan, dan mendukung kelangsungan bisnis Anda.

FAQ dan Panduan

Apakah saya perlu menghitung harga jual untuk setiap jenis kue?

Ya, sebaiknya Anda menghitung harga jual untuk setiap jenis kue yang Anda produksi. Setiap jenis kue memiliki biaya produksi yang berbeda, sehingga harga jualnya pun akan berbeda.

Bagaimana jika saya menjual kue dengan ukuran berbeda?

Anda perlu menyesuaikan harga jual berdasarkan ukuran kue. Kue yang lebih besar akan memiliki biaya produksi yang lebih tinggi, sehingga harga jualnya pun akan lebih tinggi.

Bagaimana jika saya ingin memberikan diskon?

Anda perlu mempertimbangkan dampak diskon terhadap profitabilitas Anda. Diskon dapat menarik pelanggan, namun pastikan Anda masih mendapatkan keuntungan.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top