teknokeun.com – Menjelang hari raya, pasti banyak dari kita yang menantikan THR (Tunjangan Hari Raya). THR merupakan bentuk penghargaan dari perusahaan kepada karyawannya, yang diberikan menjelang hari raya keagamaan. Namun, tahukah Anda bahwa THR juga dikenakan pajak penghasilan (PPh) 21? Artikel ini akan membahas cara menghitung PPh 21 THR secara lengkap, mulai dari pengertian THR hingga perhitungan berdasarkan status perkawinan dan jumlah tanggungan.
Dengan memahami cara menghitung PPh 21 THR, Anda dapat mengetahui berapa besar pajak yang harus dibayarkan dan mempersiapkan diri untuk membayarnya. Artikel ini akan memberikan panduan praktis dan mudah dipahami, sehingga Anda dapat menghitung PPh 21 THR sendiri dengan tepat.
Pengertian Tunjangan Hari Raya (THR)
Tunjangan Hari Raya (THR) merupakan pemberian yang wajib diberikan oleh perusahaan kepada karyawannya menjelang hari raya keagamaan. Pemberian THR ini diatur dalam peraturan perundang-undangan dan merupakan hak yang harus diterima oleh setiap karyawan. Dalam konteks perpajakan, THR termasuk dalam penghasilan karyawan yang dikenakan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21.
Perbedaan THR dan Gaji Pokok
THR dan gaji pokok merupakan dua jenis penghasilan yang berbeda, meskipun keduanya merupakan bagian dari penghasilan karyawan. Berikut adalah perbedaan utama antara THR dan gaji pokok:
- Gaji pokok merupakan penghasilan tetap yang diterima karyawan setiap bulan, sedangkan THR merupakan penghasilan tambahan yang diberikan pada momen tertentu, yaitu menjelang hari raya keagamaan.
- Gaji pokok biasanya dihitung berdasarkan masa kerja dan jabatan karyawan, sedangkan THR dihitung berdasarkan gaji pokok karyawan.
- Pembayaran gaji pokok dilakukan setiap bulan, sedangkan pembayaran THR dilakukan sekali dalam setahun, yaitu menjelang hari raya keagamaan.
Perhitungan THR
Perhitungan THR diatur dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Permenakertrans) Nomor 6 Tahun 2016 tentang THR Keagamaan bagi Pekerja/Buruh di Perusahaan. THR dihitung berdasarkan gaji pokok karyawan, dengan ketentuan sebagai berikut:
- Karyawan yang masa kerjanya kurang dari 12 bulan, maka THR yang diterima dihitung berdasarkan masa kerjanya.
- Karyawan yang masa kerjanya 12 bulan atau lebih, maka THR yang diterima dihitung berdasarkan gaji pokok 1 bulan.
- Untuk karyawan yang masa kerjanya lebih dari 12 bulan, THR dihitung berdasarkan gaji pokok 1 bulan ditambah dengan tunjangan tetap yang diterima selama 12 bulan terakhir.
Perhitungan THR dapat dilakukan dengan rumus:
THR = Gaji Pokok x Masa Kerja / 12 bulan
Contohnya, jika seorang karyawan memiliki gaji pokok Rp 5.000.000 dan masa kerjanya 10 bulan, maka THR yang diterima adalah:
THR = Rp 5.000.000 x 10 bulan / 12 bulan = Rp 4.166.667
PPh 21 atas THR: Cara Menghitung Pph 21 Thr
Tunjangan Hari Raya (THR) merupakan hak yang diberikan kepada karyawan setiap tahun menjelang hari raya keagamaan. THR ini merupakan pendapatan tambahan yang dikenakan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21.
Dasar Hukum Pengenaan PPh 21 atas THR
Pengenaan PPh 21 atas THR diatur dalam beberapa peraturan perundang-undangan, yaitu:
- Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan
- Peraturan Menteri Keuangan Nomor 101/PMK.03/2018 tentang Tata Cara Pemotongan dan Penyetoran Pajak Penghasilan Pasal 21
- Peraturan Menteri Keuangan Nomor 153/PMK.03/2018 tentang Tata Cara Pemotongan dan Penyetoran Pajak Penghasilan Pasal 21 Atas Penghasilan Karyawan
Berdasarkan peraturan tersebut, THR merupakan bagian dari penghasilan karyawan yang dikenakan PPh 21.
Cara Menghitung PPh 21 atas THR berdasarkan Tarif Progresif
PPh 21 atas THR dihitung berdasarkan tarif progresif, yaitu tarif pajak yang meningkat seiring dengan meningkatnya penghasilan.
- Hitung penghasilan kena pajak (PKP) THR. PKP THR adalah jumlah THR dikurangi dengan PTKP (Penghasilan Tidak Kena Pajak) dan biaya jabatan.
- Tentukan tarif PPh 21 yang berlaku berdasarkan PKP THR yang telah dihitung. Tarif PPh 21 progresif dapat dilihat pada tabel berikut:
PKP | Tarif |
---|---|
Rp 0 – Rp 50.000.000 | 5% |
Rp 50.000.001 – Rp 250.000.000 | 15% |
Rp 250.000.001 – Rp 500.000.000 | 25% |
Lebih dari Rp 500.000.000 | 30% |
- Kalikan PKP THR dengan tarif PPh 21 yang berlaku. Hasilnya adalah jumlah PPh 21 yang harus dipotong dari THR.
Sebagai contoh, jika seorang karyawan menerima THR sebesar Rp 10.000.000, dan PTKP-nya adalah Rp 54.000.000, maka PKP THR-nya adalah Rp 0. Karena PKP THR-nya Rp 0, maka PPh 21 yang harus dipotong adalah Rp 0.
Cara Menghitung PPh 21 atas THR berdasarkan Tarif Final
PPh 21 atas THR dapat dihitung berdasarkan tarif final, yaitu tarif pajak yang sudah final dan tidak dapat dikurangi dengan PTKP.
- Hitung jumlah THR yang diterima.
- Kalikan jumlah THR dengan tarif final PPh 21, yaitu 15%.
Sebagai contoh, jika seorang karyawan menerima THR sebesar Rp 10.000.000, maka PPh 21 yang harus dipotong adalah Rp 1.500.000 (Rp 10.000.000 x 15%).
PPh 21 atas THR berdasarkan tarif final umumnya berlaku untuk karyawan yang memiliki penghasilan tertentu, seperti karyawan yang bekerja di perusahaan tertentu atau yang memiliki jenis pekerjaan tertentu.
Cara Menghitung PPh 21 THR
THR (Tunjangan Hari Raya) merupakan bonus yang diberikan perusahaan kepada karyawan menjelang hari raya keagamaan. THR merupakan bentuk penghargaan perusahaan atas kinerja karyawan selama periode tertentu dan umumnya dibayarkan sebelum hari raya Idul Fitri. THR juga dikenakan PPh 21 seperti penghasilan lainnya. Untuk menghitung PPh 21 THR, kamu perlu memahami beberapa langkah yang perlu dilakukan.
Cara Menghitung PPh 21 THR
Perhitungan PPh 21 THR dapat dilakukan dengan menggunakan rumus yang sudah ditentukan.
- Langkah pertama, tentukan besarnya THR yang akan kamu terima.
- Kemudian, tentukan penghasilan kena pajak (PKP) THR. PKP adalah penghasilan yang dikenakan pajak, yang diperoleh setelah dikurangi dengan biaya jabatan.
- Setelah mendapatkan PKP, kamu dapat menghitung PPh 21 THR dengan menggunakan tarif progresif atau tarif final, tergantung pada jenis pekerjaan dan besarnya penghasilan.
- Terakhir, hitung besarnya PPh 21 yang harus kamu bayar.
Contoh Perhitungan PPh 21 THR
Misalnya, kamu menerima THR sebesar Rp 10.000.000 dan kamu adalah karyawan dengan status kawin dan memiliki 2 orang anak. Berikut contoh perhitungan PPh 21 THR:
Keterangan | Nilai |
---|---|
THR | Rp 10.000.000 |
Biaya Jabatan (5% dari THR) | Rp 500.000 |
Penghasilan Kena Pajak (PKP) | Rp 9.500.000 |
PPh 21 (5% dari PKP) | Rp 475.000 |
Jadi, besarnya PPh 21 THR yang harus kamu bayar adalah Rp 475.000.
Perbedaan Penghitungan PPh 21 THR Berdasarkan Tarif Progresif dan Tarif Final
Penghitungan PPh 21 THR dapat dilakukan dengan menggunakan tarif progresif atau tarif final. Berikut tabel yang menunjukkan perbedaan penghitungan PPh 21 THR berdasarkan tarif progresif dan tarif final:
Tarif | Keterangan | Rumus |
---|---|---|
Tarif Progresif | Digunakan untuk karyawan dengan penghasilan di atas PTKP (Penghasilan Tidak Kena Pajak) | PPh 21 = (PKP – PTKP) x Tarif Progresif |
Tarif Final | Digunakan untuk karyawan dengan penghasilan tertentu, seperti PNS, TNI, Polri, dan karyawan dengan penghasilan di bawah PTKP | PPh 21 = PKP x Tarif Final |
Contoh perhitungan PPh 21 THR dengan menggunakan tarif progresif dan tarif final dapat dilihat pada tabel berikut:
Tarif | THR | PKP | PPh 21 |
---|---|---|---|
Tarif Progresif | Rp 10.000.000 | Rp 9.500.000 | Rp 475.000 |
Tarif Final | Rp 5.000.000 | Rp 4.750.000 | Rp 375.000 |
Perbedaan penghitungan PPh 21 THR dengan menggunakan tarif progresif dan tarif final dapat dilihat pada contoh di atas. PPh 21 THR dengan menggunakan tarif progresif lebih besar daripada PPh 21 THR dengan menggunakan tarif final.
Penghitungan PPh 21 THR Berdasarkan Status Perkawinan dan Tanggungan
Status perkawinan dan jumlah tanggungan merupakan faktor penting yang memengaruhi perhitungan PPh 21 THR. Hal ini karena aturan perpajakan di Indonesia memberikan keringanan pajak bagi wajib pajak (WP) yang sudah menikah dan memiliki tanggungan. Semakin banyak tanggungan, semakin besar pula pengurangan penghasilan kena pajak (PKP) yang dapat dinikmati WP.
Status Perkawinan dan Tanggungan dalam Perhitungan PPh 21 THR
Status perkawinan dan jumlah tanggungan memengaruhi besaran PPh 21 yang harus dibayarkan. Berikut penjelasan lebih detail:
- Status Kawin: WP yang sudah menikah akan mendapatkan potongan PKP lebih besar dibandingkan dengan WP yang masih lajang. Hal ini dikarenakan mereka dianggap memiliki tanggungan tambahan, yaitu pasangan mereka.
- Jumlah Tanggungan: Setiap tanggungan, seperti anak, orang tua, atau saudara kandung yang ditanggung, akan mengurangi PKP. Semakin banyak tanggungan, semakin kecil PKP yang harus dibayarkan, sehingga PPh 21 yang dihitung juga lebih kecil.
Contoh Perbedaan Perhitungan PPh 21 THR Berdasarkan Status Perkawinan dan Tanggungan, Cara menghitung pph 21 thr
Status Perkawinan | Jumlah Tanggungan | THR (Rp) | PPh 21 (Rp) |
---|---|---|---|
Lajang | 5.000.000 | 750.000 | |
Menikah | 5.000.000 | 600.000 | |
Menikah | 1 | 5.000.000 | 450.000 |
Menikah | 2 | 5.000.000 | 300.000 |
Contoh tabel di atas menunjukkan bahwa PPh 21 THR yang harus dibayarkan oleh WP yang sudah menikah dan memiliki tanggungan lebih kecil dibandingkan dengan WP yang lajang atau yang tidak memiliki tanggungan.
Ilustrasi Pengaruh Status Perkawinan dan Tanggungan terhadap Perhitungan PPh 21 THR
Misalnya, seorang WP bernama Budi berstatus lajang dan tidak memiliki tanggungan. Dia menerima THR sebesar Rp 5.000.000. Berdasarkan aturan perpajakan, PPh 21 yang harus dibayarkan Budi adalah 15% dari THR-nya, yaitu Rp 750.000.
Namun, jika Budi sudah menikah dan memiliki satu orang anak, maka PPh 21 yang harus dibayarkan akan lebih kecil. Misalnya, setelah dikurangi potongan PKP karena status perkawinan dan tanggungan, PKP Budi menjadi Rp 4.000.000. Maka, PPh 21 yang harus dibayarkan Budi adalah 15% dari Rp 4.000.000, yaitu Rp 600.000.
Contoh ini menunjukkan bahwa status perkawinan dan jumlah tanggungan memengaruhi besarnya PPh 21 yang harus dibayarkan. WP yang sudah menikah dan memiliki tanggungan akan mendapatkan potongan PKP yang lebih besar, sehingga PPh 21 yang dibayarkan juga lebih kecil.
Penghitungan PPh 21 THR untuk Pegawai yang Menerima THR Lebih dari Satu Kali
Jika kamu menerima THR lebih dari satu kali dalam setahun, maka perhitungan PPh 21-nya sedikit berbeda. Ini karena penghitungan PPh 21 THR akan dihitung berdasarkan total THR yang kamu terima selama setahun, bukan hanya THR yang kamu terima pada satu kali pembayaran.
Cara Menghitung PPh 21 THR untuk Pegawai yang Menerima THR Lebih dari Satu Kali
Berikut langkah-langkah menghitung PPh 21 THR untuk pegawai yang menerima THR lebih dari satu kali:
- Hitung total THR yang kamu terima selama setahun.
- Tentukan penghasilan kena pajak (PKP) THR dengan mengurangi total THR dengan penghasilan tidak kena pajak (PTKP).
- Hitung PPh 21 THR dengan menggunakan tarif PPh 21 progresif.
- Bagikan PPh 21 THR yang telah dihitung dengan jumlah THR yang kamu terima selama setahun.
- PPh 21 yang dihitung di atas akan dipotong dari setiap kali kamu menerima THR.
Contoh Perhitungan PPh 21 THR untuk Pegawai yang Menerima THR Lebih dari Satu Kali
Misalnya, kamu menerima THR sebanyak dua kali dalam setahun. THR pertama kamu terima pada bulan Juni sebesar Rp5.000.000 dan THR kedua kamu terima pada bulan Desember sebesar Rp7.000.000. PTKP kamu sebesar Rp54.000.000. Berikut perhitungan PPh 21 THR kamu:
- Total THR yang kamu terima selama setahun = Rp5.000.000 + Rp7.000.000 = Rp12.000.000
- PKP THR = Rp12.000.000 – Rp54.000.000 = -Rp42.000.000. Karena PKP THR bernilai negatif, maka PPh 21 THR kamu adalah 0.
Tabel Perbedaan Perhitungan PPh 21 THR untuk Pegawai yang Menerima THR Lebih dari Satu Kali
THR (Rp) | PPh 21 (Rp) | Keterangan |
---|---|---|
5.000.000 | THR pertama | |
7.000.000 | THR kedua | |
12.000.000 | Total THR |
Terakhir
Menghitung PPh 21 THR memang terkesan rumit, namun dengan memahami dasar hukum dan langkah-langkah perhitungannya, Anda dapat menghitungnya sendiri dengan tepat. Pastikan Anda menyimpan bukti pembayaran PPh 21 THR sebagai dokumen penting, dan konsultasikan dengan kantor pajak jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut. Selamat menikmati hari raya bersama keluarga!
Jawaban yang Berguna
Apa yang terjadi jika saya tidak membayar PPh 21 THR?
Anda dapat dikenakan sanksi berupa denda dan bunga atas keterlambatan pembayaran pajak.
Apakah saya bisa mendapatkan pengembalian PPh 21 THR?
Jika Anda memiliki bukti pengeluaran yang dapat dikurangkan dari penghasilan, Anda dapat mengajukan pengembalian pajak.
Bagaimana jika saya menerima THR lebih dari satu kali dalam setahun?
PPh 21 dihitung secara terpisah untuk setiap kali Anda menerima THR.